Jaripers.id - Muaro Jambi - Luas kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Muara Jambi sudah mencapai 72,96 hektare lebih, dengan jumlah titik hotspot 58 titik.
Hal ini sesuai data yang di catat oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat.
Puluhan hektare lahan yang terbakar tersebut merupakan catatan dari januari hingga di awal bulan Oktober 2023. (2/10/2023).
“Kebakaran lahan ini tersebar di Sembilan Kecamatan, seperti di Kecamatan Kumpeh Ulu, Kumpeh Ilir, Mestong dan Maro sebo," sebut Sekretariat BPBD Muaro Jambi Dodi Dorista.
Sejauh ini BPBD Muaro Jambi terus berkoordinasi bersama BMKG Stasiun Klimatologi Jambi mengenai titik hotspot, mengingat wilayah Muaro Jambi dalam satu pekan belakangan ini tidak diguyur hujan.
Sekretaris BPBD Muaro Jambi Dodi Dorista mengatakan, sejauh ini Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Bpbd) Muaro Jambi masih disiagakan di tiga titik posko, sponjen sei gelam pulmen.
Lanjutnya, langkah pencegahan terus dilakukan dengan aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat, dan pendirian spanduk di kawasan rawan kebakaran.
"Untuk status Karhutla sendiri akan berakhir pada bulan November mendatang,” ungkapnya.
Masyarakat kembali dihimbau untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, karena akan berdampak buruk terhadap kondisi udara.
Berikut catatan lahan terbakar di Kabupaten Muaro Jambi :
Kecamatan Mestong seluas 7 hektare.
Kecamatan Sekernan seluas 0.54 hektare.
Kecamatan Kumpeh seluas 21 hektare.
Kecamatan Maro Sebo seluas 10 hektare.
Kecamatan Jaluko seluas 3 2 hektare.
Kemudian Kecamatan Taman Rajo 2 hektare,
Kecamatan Kumpeh Ulu seluas 12,12 hektare,
Kecamatan Sungai Gelam seluas 7 hektare dan,
Kecamatan Bahar Selatan seluas 9,5 hektare.
Jaripers.id (Hfz)