Jaripers.id - Batanghari - Jika kamu kuliah atau tinggal luar Kabupaten Batanghari selama tiga tahun, kamu akan kaget melihat perkembangan objek wisata di Kota Bulian.
Sebelumnya ada objek wisata Tapa Malenggang dan pedestrian yang tak pernah sepi dikunjungi masyarakat Batanghari.
Namun kini, tidak hanya di pedestrian taman Tapa Malenggang ataupun Aek Meliuk, Alun-alun Batanghari yang meruapakan objek wisata yang dibangun juga tak kalah ramai dikunjungi masyarakat.
Pantauan dilapangan setiap sore hingga malam masyarakat Kabupaten Batanghari berkunjung ke Alun-alun Batanghari. Sementara pedagang kecil juga mangkal disekitar Alun-alun Batanghari untuk mencari mencari rezeki.
Alun-alun Batanghari yang dulunya dikenal dengan nama Lapangan Garuda, kini tampak luas setelah di renovasi oleh Pemerintah Kabupaten Batanghari.
" Sejak masa kepemimpinan pak Fadhil Arief dan Wabup Bakhtiar, Kota Bulian terasa hidup. Dulu di sini sebelum ada Alun-alun sangat sepi. Tapi kini kami hampir setiap malam nongkrong," ungkap Wawan, Kamis (25/72024).
Diakatakan Wawas dengan adanya wisata di Kota Bulian, masyarakat tidak perlu lagi keluar untuk cari liburan.
" Cukup menikmati keindahan destinasi wisata di Kota Bulian," sebutnya.
Tak hanya itu, objek wisata ini sangat berdampak pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang di Kabupaten Batanghari.
Kabupaten ini merupakan kabupaten tertua di provinsi Jambi yang resmi berdiri pada 1 Desember 1948.
Ibukota kabupaten Batanghari berada di kecamatan Muara Bulian. Pada tahun 2023, penduduk kabupaten ini berjumlah 312.729 jiwa, dengan kepadatan 54 jiwa/km.
Sementara Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief juga berpesan kepada seluruh masyarakat untuk sama-sama menjaga fasilitas yang ada di Alun-alun Batanghari ini.
Fadhil Arief juga mempersiapkan perdagangan untuk berjualan di wisata Alun-alun Batanghari, yang tertib. Dan masyarakat yang berkunjung jaga kebersihan.
" Mari kita jaga kebersihan, karena ini milik kita semua," pinta suami Zulva itu
Jaripers.id (Zah)