Jaripers.id - Sarolangun - Setelah viral akhirnya warga Desa Danau Serdang, Kecamatan Pauh yang bernama Supatman membuat klarifikasi atas ucapannya yang menghina Presiden Prabowo Subianto yang beredar di media sosial.
Dalam video klarifikasinya, Supatman mengaku kesal kepada sejumlah orang yang mengaku dari Koperasi BSE (Batanghari Sumber Energi), masuk wilayahnya dan memaksa membeli hasil minyak mentah dari sumur minyak tambang ilegal warga Kecamatan Pauh.
Supatman mengukapkan, Koperasi BSE juga mengklaim menjalankan tugas pemerintah untuk membeli minyak hasil sumur minyak ilegal.
Siapa Koperasi BSE itu?
Dari beberapa sumber yang berhasil di rangkum, koperasi BSE adalah singkatan dari Koperasi Batanghari Sumber Energy.
Koperasi BSE merupakan koperasi yang bergerak di bidang tambang minyak sumur tua ex Belanda yang sudah tidak di kelola oleh pertamina. Selanjutnya melalui proses perizinan dari pihak terkait Koperasi BSE dapat mengelola sumur sumur tua ex Belanda tersebut untuk dikelola secara manual bersama masyarakat setempat dengan melibatkan kehadiran paguyuban masyarakat.
Dalam surat keputusan Kementerian ESDM RI, dengan nomor 346.K/MG.04/DJM/2024 tentang persetujuan untuk memproduksi minyak bumi pada sumur tua oleh Koperasi Batanghari Sumber Energy. Koperasi itu hanya diberikan izin untuk mengelola 34 titik koordinat sumur tua yang ada di Wilayah Kabupaten Batanghari. Ditandatangani oleh Plt Direktur Jendral Minyak Gas dan Bumi, Dadan Kusuma, pada 30 Agustus 2024 lalu.
Kades Danau Serdang, Husin saat di konfirmasi Selasa (13/05/2025) juga membenarkan bahwa Koperasi BSE akan membeli minyak ilegal hasil tambang warga di desanya.
“Koperasi BSE itu datang ke saya akan melegalkan minyak dan minta izin menegakkan gudang di sini (desa Danau Serdang–red), saya bilang kalau memang legalitasnya lengkap temuilah pihak kabupaten dulu,” ungkapnya.
“Saya juga bilang ke koperasi BSE kalau mau tegak nian saya sarankan sosialisasi dulu di masyarakat, supaya tidak ada dugaan yang tidak-tidak,” imbuhnya.
Sementara itu, pemicu sampai salah satu warga desa Danau Serdang emosi dan mengucapkan kata-kata kurang pantas ke presiden Prabowo, kades Husin menuturkan sebelumya memang sudah ada ketidaksepahaman antara warga dengan koperasi BSE terkait harga penjualan minyak.
“Sebelum minta izin masuk, Sudah Saya sarankan untuk mediasi dengan warga dulu, Sudah itu warga mulai emosi jadilah ribut itu, kemudian saya di telepon pihak koperasi di suruh melerai masyarakat, kemudian saya kesana,” terang kades.
Jaripers.id (*)